Sunday, July 21, 2019

Sebuah Filosofi Tentang Patah Hati



Sebuah kalimat yang terngiang-ngiang di pikiran saya. "Biasanya cinta pertama takkan berakhir bahagia" 
Betul juga, karna saya sendiri mengalaminya. Saya berpikir apakah ada orang yang jatuh cinta untuk pertama kalinya, lalu mendapatkan kesempatan untuk bersama hingga akhir hayat.

Saya rasa itu terlalu romantis. Tapi kenyataannya, hal romantis di generasi millennial hanya bisa ditemukan di platform digital. Maksud saya orang-orang merekayasa rasa cinta dan menguploadnya di media sosial.

Di tahun 2007, saya berusia sekitar 11 tahun kala itu. Usia yang normal untuk pubertas. Saya menyukai seseorang yang tidak bisa saya sebutkan namanya karna untuk generasi milliennial privasi sudah semakin luas jangkauannya. Salah sedikit bisa masuk penjara gara-gara pasal karet.

Tak perlu panjang-panjang saya ceritakan apa yang terjadi diantara 2007 dan 2019, lebih baik langsung ke klimaksnya saja, karna generasi millennial ini juga sangat tidak sabaran.  Buffering youtube saja bisa membuat mereka memaki-maki pemerintah.

Januari 2019, pulang dari Istanbul, saya membuat sebuah keputusan. Inilah klimaksya, kalau saya ditolak, saya tidak akan lagi menghubunginya, karna lelah sudah hampir belasan tahun memperjuangkan perasaan.

Dan, tentu saja. Sudah saya tebak endingnya adalah penolakan. Okelah, sudah saya ceritakan sampai klimaks tadi. Berakhir tulisan ini? Belum. Simak baik-baik dua paragraf terakhir ini, karna inilah sekuel dari klimaks yang tadi.

Dulu saya berpikir bahwa kebahagiaan saya bergantung padanya. Jika saya bersama dengan dia maka saya akan bahagia, jika tidak, hidup saya tidak akan pernah sempurna. Tapi kenyataannya, beberapa hari setelah penolakan itu saya baik-baik saja. Saya melanjutkan hidup, walau sesekali sedih juga mengingat itu.

Saya menjadi lebih fokus pada tujuan saya. Cinta-cintaan gombal ala millennial sudah jauh-jauh saya tinggalkan. Saya sudah menemukan tujuan hidup. Tujuan hidup itulah yang sekarang menjadi sumber kebahagiaan saya. Jangan mengharapkan kebahagiaan dari orang lain. Karna akan selalu ada waktunya kamu sendirian. Dan kamu hanya bersama dirimu sendiri. 

"Cinta suatu saat akan datang. Jika tidak pernah datang. Cinta bukanlah satu-satu elemen kehidupan. Jadi lupakanlah!"


4 comments:

  1. kelak, yang patah tumbuh, yang hilang berganti, yang hancur lebur akan terobati.

    ReplyDelete
  2. Cinta itu akan tetap tumbuh dan bersemi, hanya saja kita tidak bisa menduga2 dimana dan dengan siapa ia akan singgah..

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...