Friday, March 22, 2024

JALAN JALAN KE KAZAKHSTAN, CAKEP!



Bulan Agustus kemaren, saya menghadiri acara pernikahan teman saya di Turki, saya berpikir untuk singgah ke negara terdekat, karna mumpung lagi di Turki. Sebagai orang yang malas mengurus visa, saya selalu update tentang negara2 yang bebas visa untuk passport Indonesia. Kazakhstan menjadi opsi pertama bagi saya.

Sebelumnya disclaimer, saya bukan tipe traveller well prepared, saya cenderung lebih casual kalau traveling, makanya saya pilih negara bebas visa. Tapi mungkin akan ada sedikit informasi yang bisa saya bagikan untuk teman2 yang penasaran dengan Kazakhstan.

Visa
Indonesia bebas visa 30 hari ke Kazakhstan, jadi hanya perlu bawa passport yang masih berlaku.

Kota Tujuan
Di Kazakhstan ada dua kota besar, ibukota Astana dan kota wisata paling populer yaitu Almaty. Saya sendiri memilih ke Astana karena kebetulan saya punya teman warga lokal yang tinggal dekat sana. Ketika sudah sampai disana, saya diajak untuk berkunjung ke Almaty, jadi saya mengunjungi kedua kota tersebut.

Harga Tiket dan Maskapai
Saya naik Scat Airlines, maskapai kelas dua milik Kazakhstan, dari Istanbul - Astana pulang pergi kurang lebih 6 jutaan, booking H-3. Untuk Astana - Almaty pulang pergi kurleb 1,8 juta. Sebagai referensi, maskapai terbaik Kazakhstan adalah Air Astana, harga tiketnya tidak terlalu jauh. Tapi buat saya yang penting sampai dan murah, dan Scat ini oke2 aja. Durasi penerbangan IST - AST (5 jam an), AST - IST (6 jam an), kenapa balik Astana - Istanbul lebih lama? Entahlah

Imigrasi
Ketika saya landing di Astana malam hari jam 10, konter imigrasinya cukup sepi, di konter sebelah saya ada bule sepertinya dari jerman yang cukup banyak ditanya2 oleh orang imigrasinya. Saya sendiri tidak terlalu banyak ditanya, tapi petugas konternya kemudian membawa passport saya dan berkonsultasi dengan rekannya di konter sebelah, saya tidak tau kenapa, tapi asumsi saya, mungkin karna dia tidak yakin apakah orang indonesia bebas visa, atau dia bingung kenapa saya ke ibukota Astana, padahal yang lazim dikunjungi turis itu Almaty. Setelah diskusi dengan rekannya, si petugas kembali ke konter dan menyerahkan passport yang sudah dicap dan mempersilahkan saya masuk, jadi saya di konter imigrasinya kira2 7 menitan, termasuk lama karna di Istanbul dan Bangkok biasanya paling lama 1-2 menit. Tapi wajar, baru pertama kali masuk dan turis Indonesia termasuk langka. Passport saya lumayan banyak cap dan travelling historinya, mungkin sedikit banyaknya memudahkan saya di konter imigrasi karna travelling record saya bisa dibilang baik.

Astana
Beruntungnya punya teman warga lokal, saya ga perlu pusing riset mau kemana, jadi saya tinggal ikut dia aja, saya menghabiskan 2 hari di Astana, kota ini terlihat seperti Rusia, wajar karna pecahan Uni Soviet (saya belum pernah ke rusia, tapi teman saya bilang Astana emang rada mirip moskow). Di Astana saya mengunjungi Baiterek, Nur Astana Mosque, National Museum of Kazakhstan, dan tentunya jalan2 ngalor ngidul ala solo backpacker. Di bulan September ketika di Istanbul masih panas, disini cukup dingin, kira2 10 derajat. Kesan saya tentang Astana, adalah kota yang bisa dibilang maju dan indah. Kota ini sangat bersih dan tertata rapi, jalanan juga tidak terlalu padat. Sebuah kota yang tidak terlalu ramai penduduk.

Almaty
Dari Astana ke Almaty, kira2 1 jam 45 menit naik pesawat (Scat Airlines). Kesan pertama saya dengan kota ini adalah cukup mirip Istanbul dari bangunan dan vibesnya. Bisa dibilang termasuk padat penduduk. Kalau teman2 pernah ke turki, kurang lebih Astana = Ankara, Almaty = Istanbul. Di Almaty saya hanya jalan2 sekitaran kotanya dan sempat ke resort pegunungan Shymbulak, disana bisa naik cable car untuk melihat pemandangan, tapi buat saya tempat ini lebih bagus kalau dikunjungi saat winter ketika resort ini bersalju. Sebenarnya di Almaty ini banyak sekali yang bisa dieksplor, tapi berhubung saya mager traveller dan kebetulan juga waktunya mepet, jadi saya tidak terlalu maksimal di kota ini, tapi setidaknya saya bisa ketemu teman2 baru yang kebetulan dikenalkan oleh teman saya, momen berkesan yaitu jalan2 mengitari kota almaty di malam hari sambil mendengar cerita2 dari mereka.

SIM Card, Mata Uang, Transportasi, Hotel
Untuk Sim Card saya beli sim card lokal Beeline di dalam bandara, tidak mahal, cuma 100ribuan dan kuotanya lebih dari cukup, Mata Uang Kazakhstan adalah Tenge, bisa ditarik di ATM di dalam bandara, penyesalan saya adalah menghabiskan semua uang saya tanpa sisa untuk beli oleh2, jadi gak ada yang disimpan untuk kenang2an. Untuk transportasi bisa pakai Yandex Go, aplikasi mirip Grab yang simple dan mudah digunakan. Hotel sendiri bisa searching di Agoda atau apps sejenis, budget 300 ribuan ada kok udah lumayan.

Orang Kazakhstan
Jangan berekspektasi kalau orang Kazakhstan itu ramah2, bagaimanapun mereka adalah pecahan uni soviet yang cenderung dingin, tapi beda cerita kalau kita sudah berteman dengan mereka. Untuk bahasa sendiri, ada dua yaitu Rusia dan bahasa lokal Kazakh yang masih satu rumpun dengan bahasa turki. Yang saya kagumi dari Kazakhstan ini adalah hampir semua orang good looking, ada tiga tipe orang kazakhstan berdasarkan looks, bule (russian), mixed, dan asia timur. Kalau teman2 pikir orang turki cakep2, percayalah di kazakhstan jauh lebih good looking, dan dalam pikiran saya selama disana beberapa hari adalah "kok ga ada yang jelek ya?" haha. Mayoritas mereka adalah muslim tapi bukan konservatif.

Total Pengeluaran dan Sedikit Tips
Saya menghabiskan sekitar 12 juta untuk travelling ke Kazakhstan dari Istanbul, tapi pengeluaran ini masih sangat bisa dipress kalau saja saya lebih well prepared, kalau budget terbatas sebenarnya Almaty saja sudah cukup, ga harus ke Astana, tapi kalau bisa keduanya kenapa engga. Kalau ke Almaty saran saya juga ke negara tetangga yang juga bebas visa seperti Tashkent, Uzbekistan. Dengan biaya yang sama, kalau saja saya tidak ke Astana, harusnya saya bisa dapat dua negara sekaligus, Uzbekistan dan Kazakhstan.

Kesimpulan : Kazakhstan adalah negara di Asia tengah yang sangat underrated, ga banyak yang tau tentang negara ini, tapi negara ini kaya akan uranium dengan Human Development index yang sangat tinggi, saya bilang Kazakhstan ini hampir setara dengan korea selatan. Tapi meskipun begitu, untuk wisata, sebenarnya saya tidak akan masukkan dalam kategori 'must visit' tapi tetap worth to visit, negara yang cukup sekali aja dikunjungi. Kalau disuruh pilih Turki atau Kazakhstan, sudah pasti saya rekomendasi Turki, tapi buat saya pribadi, mengingat bahwa saya adalah sedikit dari orang Indonesia yang pernah mengunjungi Kazakhstan, it's a flex, not to others, but for myself. Yeah i was there :)

*Tulisan ini mungkin akan saya update kedepannya untuk info lebih detail atau koreksi.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...